perutnya buncit hidung nya besar mata nya juling
nafasnya memburu menatap sungai di lapisan yg keruh
wahai kodok nafas mu terdengar memburu meingingkari sang buta
sang buta terbang melampui pohon kehidupan,sang kodok terjabak daun busuk yg penuh ulat
wahai sang kodok mengapa kau terjabak sang ular penjual kitab si buta
apa yg kau nyanyikan bukan apa yg di nyanyikan lagu sang buta
kau hanya tau suara dan lagu yg terlihat sarung nya sang adam
mata sang kodok melolot kaget mendengar ucapan asing sang buta
ingin rasa nya sang kodok mencabik sang buta dgn gigi nya yg dua
atau ingin rasa sang kodok membakar atau menggantung sang buta
mengubur kedalam bumi ucapan sang buta pangeran semesta
sang buta pun tak kuasa menenggelamkan sang kodok kelautan tak bertepi
lalu sang buta pun meyakini segala sesuatu sesuai ketetapanNYA
ketetapanNYA itulah yg membentuk warna warna semesta
menciptakan karma bagi tiap makhluk sesuai proses pembakaran NYA
No comments:
Post a Comment